LAKI-LAKI juga Boleh MENANGIS


"Cowok nggak boleh nangis!"

"Cowok harus kuat dan kuat!"

"Cowok lemah itu bukan cowok!"

Kalimat-kalimat seperti di atas sering banget kita dengar. . dan sepertinya, yang paling sering bilang atau punya anggapan seperti itu justru adalah perempuan.

Sebenarnya sedikit ironis. . .

Kita banyak bicara tentang emansipasi wanita, kesehatan mental, dan self-love. . tapi di saat yang sama kita tanpa sadar juga diskriminatif. . seakan semua ini lebih penting untuk perempuan.

Padahal, laki-laki atau perempuan, sama-sama punya perasaan, dan kondisi mental yang bisa rusak dan perlu dijaga.

Laki-laki seringkali dituntut untuk selalu terlihat kuat. Harus kuat, karena akan jadi kepala keluarga. Gimana bisa memimpin kalau lemah? Laki-laki yang nggak tegas itu nggak dihormati sama orang-orang sekitar.

Karena anggapan-anggapan seperti ini, banyak laki-laki jadi terbiasa memendam perasaan. . terutama kalau sedang sedih atau punya masalah. Padahal, perasaan (negatif) yang tidak diproses dengan sehat dapat menjadi penyakit mental, depresi misalnya. Banyak juga yang jadi tidak stabil emosinya dan jadi punya sikap yang keras dan pemarah, sebagai ungkapan perasaan-perasaan yang terpendam tadi. . intinya, berusaha terlihat kuat nggak selalu membuat seseorang jadi benar-benar kuat.

Menangis sebenarnya berhubungan dengan gender.

Menangis adalah wujud ungkapan perasaan. Laki-laki maupun perempuan boleh menangis ketika sedih. Tidak seharusnya siapapun mendapat label "cengeng", "lemah", atau "tidak dewasa" karena menangis. Menangis seharusnya tidak memalukan. Bisa menangis seharusnya adalah sesuatu yang berani. Kita jujur pada diri sendiri dan tidak menyangkal apa yang kita rasakan.

Seringkali, nggak perlu bicara panjang lebar. . cukup menangis saja sudah membuat perasaan kita jauh lebih baik.

"Menangis" nggak selalu berarti "Kekanak-kanankan".

Kalau tanpa alasan yang jelas, dikit-dikit nangis dan tidak mandiri. . mungkin itu kekanak-kenakan. . tapi sebenarnya menangis sendiri adalah soal ekspresi, bukan penanda "label" tertentu. Orang dewasa juga bisa dan boleh menangis. Hanya bedanya. .  orang dewasa bisa bertanggungjawab atas hidupnya. Orang dewasa bisa mengambil kendali atas perbuatannya.

So. . bukan berarti karena " menangis itu baik" kita boleh menangis dimana saja dan dihadapan siapa saja. Sometimes, menangis saat sedang sendiri bisa jadi lebih baik. Mengekspresikan diri juga harus bijak, kan :)

Untuk para laki-laki yang membaca ini,

Tidak masalah jika kamu merasa sedih dan ingin menangis. Jika kamu melihat dan membaca ini, berarti setidaknya ada satu yang merasa bahwa laki-laki itu boleh menangis. Kamu tidak perlu merespon jika kamu merasa tidak nyaman, kamu hanya perlu ingat: KAMU TIDAK SENDIRI.

Kamu tidak harus memendam dan menahan semuanya. Kamu tidak harus selalu kuat. Jadi laki-laki bertanggungjawab itu bukan hal mudah. Ada kalanya kamu lelah, dan itu gapapa. Kita semua manusia biasa.

"Kuat" itu bukan " tidak pernah sedih", "Kuat" itu adalah "bangkit kembali setelah sedih". Adapun yang sedang kamu lalui, kamu pasti akan berhasil melaluinya :)

Comments

  1. Replies
    1. Iya kak, nggak papa. Normal kok ^^ Tetap semangat kak~

      Delete
  2. Kita juga pernah menangis, cuma sebentar saja

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya kak, itu tidak masalah kok, Wajar dan normal. Menangis juga tidak melulu karena sedih, bahagiapun bisa meneteskan ar mata. Yang penting jika menangis dalam kesedihan tau batasannya ^^

      Delete

Post a Comment

Popular Posts