Kamu Tidak Perlu Jadi yang "Paling Cantik"
"Siapa sih yang nggak mau cantik?
Yaa. . . Kamu tau sendiri kan, perempuan yang penampilannya menarik itu biasanya lebih beruntung.
Diperlakukan dengan lebih baik. .
lebih mudah dimaklumi atau dimaafkan salahnya. .
dan. . lebih mudah jugaa dapat pasagan.
Beruntunglah kamu yang telarlahir cantik.
Hidup memang setidak adil itu. . ."
Pernahkah kamu berpikir seperti itu?
Dulu aku sering banget.
Apalagi, aku dikelilingi teman dekat yang sangat cantik.
Bahkan bisa dibilang kemana-mana bersama.
Tapi aku selalu yang nomor dua.
Kemanapun dia berjalan, pandangan selalu tertuju padanya. Aku yang rajin belajar agar selalu dapat nilai bagus, nggak istimewa dibanding dirinya. Aku sempat berpikir. . apakah nanti di dunia kerja penampilan bakal tetap yang utama?
Ternyata nggak jauh beda, temanku yang lain bercerita,
dia punya rekan kegiatan kuliah yang satu tim dengannya. Secara hasil kerja, bisa dibilang temanku ini sangat cekatan dan produktif. Sementara rekannya ini cenderung lambat. Ketika rekannya berbuat kesalahan, si atasan dengan lembutnya berbicara "Gapapa, tolong diperbaiki, ya" bahkan diberi semangat. Sedangkan temanku jika berbuat kesalahan akan dimarahi oleh atasan. Aku ingat temanku mengakhiri ceritanya dengan berkata," Yah memang nasibku mungkin ya, kulit nggak putih, muka penuh dengan jerawat. Haha!"
But. . .
Apakah "cantik" itu senyaman itu?
Ternyata tidak juga.
Baru-baru ini aku dan temanku saling bertukr kabar lagi dan dia juga cerita tentang pengalamannya di dunia kerja;
"Nggak enak sih, dikit dikit dibilag "untung cantik". Malah akusebel karena hasilkerjaku seakan akan nggak penting. Kalo mau ketemu klien, aku diajak. Padahal aku pake baju tertutup, tetep digodain, dikira cewek gampangan. Aku sempat mikir jangan jangan aku cuma dibutuhin karena fisikku doang. Capek sih. Belum lagi banyak cewek yang sirik, biang, "Ah.. kamu mah nggak mungkin di pecat. Simpenan bos!" Bercanda, tapi nggak lucu sih." :(
Aku dapat banyak plajaran dari cerita-ceritanya. Nggak cuma soal kerjaan tapi juga pergaulan. Cewek cantik juga masih dibanding-bandingkan dengan yang lebih cantik. . ya intinya nggak ada habisnya deh!
Cewek mau secantk apapun, masih bisa merasa INSECURE. Apalagi kalau membandingkan dri dengan "standar kecantikan" di luar sana.
Eh, sebentar. .
Standar kecantikan siapa dulu nih?
Selera setiap orang aja beda-beda
Cantik itu relatif
Di antara 99 orang yang menganggapmu cantik, bisa saj ada 1 yang bilang kamu kurang cantik karena tahi lalat di pipimu. Kamu nggak bisa memenuhi standar semua orang!
Comments
Post a Comment