#ngeREVIEW Drama Korea | Hi Bye, Mama! (2020)


Hangul : 하이바이, 마마!

Genre : Drama, Fantasi

Pembuat : Studio Dragon

Pengarang : Kwon Hye-joo

Sutradara : Yoo Je-won

Pemeran : Kim Tae-hee sebagai Cha Yu-ri, Lee Kyu-hyung sebagai Jo Kang-hwa, Go Bo-gyul sebagai Oh Min-jung, Seo Woo-jin sebagai Jo Seo-woo (putri Yu-ri)

Jumlah episode : 16

Tanggal rilis : 22 Februari – 19 April 2020

Hi Bye, Mama!

Menceritakan tentang seorang ibu bernama Cha Yuri, yang dimana seorang perempuan hamil yang meninggal dunia akibat kecelakaan mobil. Di saat genting, dia meminta dokter menyelamatkan anaknya yang ada dalam kandungan. Dokter berhasil menyelamatkan bayinya, tapi nyawa Cha Yuri nggak tertolong. Hal itu membuat sang suami, Cho Ganghwa yang merupakan seorang dokter ahli bedah merasa bersalah karena tidak bisa menyelamatkan istrinya sendiri, sampai-sampai dia mendapat trauma dan tidak bisa masuk ke kamar bedah. Setiap kali masuk ke ruang operasi untuk melakukan bedah, bayangan kematian istrinya langsung menyergapnya, hingga dia mengalami serangan panik. Hal ini tentu berdampak buruk pada kinerjanya sebagai dokter bedah thoraks. Dia bahkan berkali-kali mendapat sanksi indisipliner dan nyaris dikeluarkan dari pekerjaannya.

Kematian Cha Yuri yang tragis akibat kecelakaan lalu lintas 5 tahun silam meninggalkan luka mendalam di hati orang-orang terdekatnya. Tidak ada yang benar-benar pulih dan bisa menjalani kehidupan normal setelah kematian Cha Yuri. Terutama untuk Cho Ganghwa yang hidup dalam duka sembari membesarkan anaknya, Seowoo, seorang diri. Hingga kemudian, ia memutuskan menikah dengan juniornya di rumah sakit, Oh Minjeong. Keputusan itu diambil atas restu dan dukungan orang-orang di sekelilingnya dan keluarga mendiang istri pertamanya, Cha Yuri.

Kematian yang memisahkan Yuri dengan Seowoo yang saat itu masih ada dalam kandungannya. Seowoo yang berhasil diselamatkan nggak pernah bisa merasakan pelukan hangat ibu kandungnya. Ibu mana yang nggak sedih meninggalkan anaknya kayak gitu. HIKS. Makanya Yuri bersikeras nggak mau naik ke alam atas dan bereinkarnasi demi ingin menemani Seowoo. Fokusnya hanya untuk melihat anaknya Seowoo dan melindunginya dari hantu-hantu yang berkeliaran. Tapi, dalam wujudnya sebagai arwah, Yuri sudah pasti tidak bisa menyentuh Seowoo. Cha Yuri juga menyaksikan semua rasa sakit dari orang-orang terdekatnya selama ia berkeliaran sebagai hantu, sambil berharap agar dirinya tidak dilupakan. Walau sudah menjadi hantu, watak dan karakter Cha Yuri tetap sama seperti saat dia masih menjadi manusia. Dia tetap ekspresif dan enggan menyakiti orang-orang yang dia sayangi. Ngenes banget rasanya, bikin pilu yang nonton, termasuk aku. HUHU

Cha Yuri yang terus-terusan berada di sisi Seowoo, maka anak itu pun bisa melihat hantu. Karena Seowoo masih kecil, dia nggak bisa membedakan yang mana hantu mana manusia. Jadi, repot dan berbahaya banget buat hidupnya, apalagi kalau ketemu sama hantu yang jahil. Maka dari itu, Cha Yuri mendekati Seowoo dengan tetap merahasiakan identitasnya sebagai ibu kandung Seo Woo. Setelah 5 tahun kematiannya, Yuri menyadari kalau Seowoo ternyata bisa melihat arwah. Akibatnya, banyak arwah penasaran yang mengikuti Seowoo. Menurut dukun Midong, kondisi Seowoo terjadi karena Yuri selalu ada disamping Seowoo sejak ia lahir. Nggak terima dengan keadaan anaknya yang jadi aneh dan bisa melihat arwah, Yuri histeris dan mengutuk langit.

Nggak diduga, nggak lama setelah itu dia ternyata hidup kembali sebagai manusia.

Kembalinya Yuri jelas mengejutkan orang-orang dekatnya. Antara nggak percaya, bahagia dan bingung. Tapi, Yuri hanya punya waktu 49 hari sebagai manusia selama lima tahun usai meninggal, Cha Yuri menjadi hantu yang gentayangan. Selama 49 hari itu, ia harus mencari tahu alasan kenapa ia dihidupkan Kembali. Alasannya adalah Yuri harus mengambil posisinya yang kini sudah diisi oleh Oh Minjeong sebagai istri Cho Ganghwa.

Episode pertama Hi Bye, Mama! sudah langsung bisa menguras air mata. Intensitas air mata yang terkuras bahkan semakin meningkat di tiap episode. Dan di episode akhir, aku bahkan bener-bener nggak bisa berhenti menangis selama menonton. Parah banget sih ini drama. Hi Bye, Mama! Menampilkan dengan so very very nice, fokus pada emosi tiap karakter yang kehilangan atau terpaksa meninggalkan orang tersayang. Emosi ini seringkali tidak hanya disampaikan melalui kata-kata, tetapi melalui tatapan mata, dan sikap.

Salah satu adegan yang bikin aku nangis saat Cho Ganghwa pertama kali melihat anaknya setelah kematian Yuri. Dia berdiri didepan kamar bayi dengan memakai baju pemakaman. Tatapannya yang blank, dan nggak lama kemudian air matanya jatuh. Duuuhh. . . Tanpa banyak kata, kita bisa langsung menangkap emosi yang dirasakan oleh Cho Ganghwa saat itu. Gimana sih rasanya kehilangan istri di hari yang sama dengan kelahiran sang buah hati. Sedihnya nggak karuan deh.

Scene epik lainnya, waktu Ibu Yuri pertama kali bertemu Yuri yang hidup kembali. Waktu itu, Ibu Yuri yang sedang bersepeda tidak sengaja melihat dan berpapasan dengan Yuri dan Hyeon Jung yang sedang bertangisan di jalan. Shock! Sepeda Ibu Yuri langsung oleng dan terjatuh. Lalu, sambil merangkak dengan tatapan nggak percaya, dia menghampiri Yuri. Gerakan yang slow motion, bikin penonton makin masuk ke adegan dan ikut nangis saat Ibu Yuri mendapati anaknya hidup lagi. Ibu Yuri yang melihat bahwa Yuri beneran hidup kembali pingsan dan harus dibawa ke rumah sakit. Mereka bertemu dan saling berpelukan.

Di scene akhir-akhir saat Yuri, Gonghwa, dan Seowoo menyempatkan bermain bersama di taman hiburan, Seowoo anak kandung Yuri mengucapkan selamat tinggal kepadanya.

Di episode-episode akhir, intensitas adegan yang bikin semakin banjir air mata makin tinggi. Disini, Yuri mulai mengetahui alasan dia dihidupkan kembali. Yuri lantas harus memilih, mau tetap hidup sebagai manusia tetapi anaknya Seowoo harus melihat arwah selamanya atau kembali ke alam atas dan bereinkarnasi. Semua pilihan ada konsekuensi dan jelas bukan pilihan yang mudah. Sejujurnya apapun pilihan Yu Ri, akan tetap ada yang tersakiti, dan itu, jujur saja, nggak mudah diterima oleh aku juga sebagai penonton yang sudah masuk ke dalam cerita.


ENDING SPOILER ALERT!!


Di awal cerita, saat Yuri dihidupkan kembali sebagai manusia. Dia dihadapkan pada “tugas” untuk mencari tempatnya di dunia. Awalnya kita seperti diarahkan menjadi detektif dadakan untuk berpikir bahwa mencari tempat Yuri di dunia berarti ia harus kembali menjadi Ibu Seowoo dan istri Ganghwa. Namun cerita berkembang, melihat ketulusan dan kepasrahan Min Jeung, siapa yang tega membiarkan Yuri mengambil “tempat” itu lagi.

And finally, Yuri membuat keputusan yang berat namun, in my opinion, sangat bijak. Dia merelakan seluruh keluarganya dan memilih kembali ke alam lain, untuk bereinkarnasi. Pilu. Tapi perpisahan Yuri kali ini tak seperti perpisahan akibat kematiannya 5 tahun yang lalu yang penuh dengan kepedihan dan penyesalan.

Kali ini, Yuri berpisah dengan meninggalkan kesan manis pada setiap orang yang disayangnya. Dia menyempatkan diri berpelukan dan menyantap sup rumput laut yang dimasak ibunya. Ia juga menyempatkan berwisata ke taman hiburan bersama Seowoo dan Ganghwa. Dan ia bahkan juga sudah menyempatkan seseruan seharian bersama sahabatnya.

Perpisahan tetap jadi peristiwa yang menyedihkan, apalagi kalau kita tahu bahwa perpisahan ini akan berlangsung selamanya. Tak pernah ada cara yang menyenangkan untuk berpisah. But, sad ending juga bisa jadi perpisahan yang indah. Seperti perpisahan Yuri kali ini yang nggak ada penyesalan di perpisahan karena semua tahu cepat atau lambat Yuri memang harus pergi. Dan dengan kerelaan, semua ikhlas untuk berpisah.

Drama ini mengajarkan kita, bahwa semua orang punya hidup yang sangat berharga. Yang harus dinikmati setiap detiknya karena kita nggak tau kapan hidup ini akan berakhir menyisakan luka bagi mereka yang masih hidup di dunia. Juga mengingatkan kita definisi egois, tokoh-tokohnya dibuat sangat tidak egois sehingga kita mudah berempati karena hampir nggak ada peran antagonis sama sekali. Semua peran adalah orang baik yang kebetulan jadi punya konflik karena satu manusia hidup kembali. Tak ada satu pun peran jahat sehingga sulit sekali menebak jalan ceritanya. Nggak sesederhana yang jahat kena batunya dan yang baik akan masuk surga.

Di drama ini nggak ada tokoh yang jahat yang bisa dibenci. There is no! Nothing! Karena yang jahat adalah kenyataan yang membuat setiap hari terasa sangat pahit untuk dilalui. Setiap tokoh berjuang untuk hidup dalam rasa bersalah mereka sendiri, dalam kerinduan yang mereka simpan sendiri. Cho Ganghwa sangat merasa bersalah karena dia gak bisa menyelamatkan nyawa istrinya yang akhirnya dia gak bisa melakukan operasi selama hampir 5 tahun, karena ruang operasi hanya akan mengingatkannya pada rasa bersalahnya.

Ibunya Cha Yu Ri merasa bersalah karena ia merasa kalau ia menghentikan anaknya untuk bekerja saat hari naas itu terjadi, maka anaknya masih akan ada bersamanya sampai saat ini. Semua "seandainya" selalu membayangi mereka yang ditinggalkan dalam rasa sakit.

Selain itu, peran Oh Min Jeong sebagai ibu tirinya Seowoo pun mendobrak stigma yang selama ini tertanam dalam masyarakat dan yang selalu ada dalam buku cerita anak-anak. Ibu tiri selalu digambarkan dengan sosok yang jahat, sosok yang ada maunya saja. But, Oh Min Jeong bukanlah ibu yang seperti itu untuk Seowoo. Dia mengurus Seowoo, dia memperhatikan tumbuh kembang Seowoo, dia menyayangi dan melindungi Seo Woo seperti anak kandungnya sendiri. Hal ini yang membuat Cha Yuri yang enggan merebut kembali posisinya sebagai manusia. Alih-alih meminta keluarganya dikembalikan oleh Oh Min Jeong, Cha Yu Ri merasa lega karena Oh Min Jeong lah yang menggantikan dirinya untuk suami dan anaknya.


Ada satu scene di mana hantu-hantu lain yang berada di rumah abu kematian yang sama dengan Cha Yuri berkumpul dan berbicara mengenai penyesalan mereka yang membuat mereka nggak bisa begitu saja meninggalkan dunia ini untuk reinkarnasi. Ada satu keluarga yang meninggal dalam kecelakaan tragis yang akhirnya membuat anak bungsu mereka harus hidup sendirian, mereka berjanji akan pergi setelah mereka melihat anak mereka menikah dan memastikan anaknya akan baik-baik saja. Ada orang kaya yang meninggal bersama supirnya, tapi keluarganya nggak pernah menengok dan malah memperebutkan perusahaannya, sementara supirnya yang hidup sederhana dipandang banyak orang karena ia adalah pekerja keras dan telah membesarkan anak-anaknya dengan baik. Ada juga seorang atlet baseball yang dibunuh oleh teman baiknya sendiri di saat ia ingin memperbaiki hubungan dengan keluarga yang sudah lama ia tinggalkan. Ada juga seorang karyawan yang memilih untuk mengakhiri hidupnya karena ia terus-terusan dibully oleh rekan kerjanya, ia menyesal memilih jalan itu karena sebenarnya ia bisa saja tinggal pindah kerja. Semua hantu pernah menjadi manusia dan semuanya memiliki penyesalan. 

***

Hi Bye, Mama! adalah drama pertama Kim Tae Hee setelah ia hiatus dari dunia keartisan selama 5 tahun. Aktingnya jelas sudah nggak perlu diragukan lagi, semua emosi dan ekspresi Cha Yuri tersampaikan dengan sangat baik melalui tatapan mata dan gestur tubuhnya. Sang sutradara, Yoo Je Won, mengatakan bahwa Cha Yuri sangat cocok diperankan oleh Kim Tae Hee yang memiliki energi yang natural. Selain itu, sosok ibu pun pas sekali dengan peran Kim Tae Hee yang juga merupakan seorang ibu di kehidupan nyata.

Sang sutradara memilih Lee Kyu Hung untuk memerankan Cho Ganghwa karena dia merasa bahwa Lee Kyu Hung bisa memerankan peran yang seimbang untuk karakternya. Sedangkan Go Bo Gyeol dipilih untuk memerankan Oh Min Jeong karena ia memiliki tatapan mata yang tegas yang bisa memperkuat karakter Oh Min Jeong dalam drama.


Cerita Hi Bye, Mama! tidak selamanya berkutat pada sedih mengharu biru, tetapi tak jarang juga ada momen-momen komikal terutama berkat duet Ganghwa dan sahabatnya, Kye Keun-Sang (diperankan Oh Eui-Sik). Kedua pria tersebut ibarat air dan minyak : sama-sama gak cocok, tetapi selalu bersama kemana saja dan ada pogah konyol. Personaliti Ganghwa condong pemalas dan sangat tidak peduliaan dibandingkan Keun-Sang yang hangat, receh, dan juga memiliki tingkat kepercayaan diri super tinggi. Tokoh Keun-Sang bisa dikatakan “nyawa hiburan” dalam drama korea ini, tanpa tokoh ini bisa-bisa cerita akan menjenuhkan karena terlalu dipenuhi cerita sedih. Keun-Sang tidak sendirian, ada istrinya (yang sekaligus sahabat Yu-Ri), Ko Hyun-Jung (diperankan Shin Dong-Mi) yang juga menceriakan suasana karena selalu bertengkar dengan Keun-Sang.

tvN

Cho Seowoo, putri Cha Yuri di sini sebenarnya cowok yang diperankan oleh aktor anak laki-laki bernama Seo Woojin. Luar biasa sekali, right? Hal ini sempat viral di media sosial. Bocah cilik yang mampu berperan dengan baik menjadi gadis cilik. Mana imutttt banget. Kenapa Woojin dipilih? Hal ini dikarenakan paras Woojin sangat mirip dengan masa kanak-kanak Kim Tae Hee, yang berperan sebagai ibu kandungnya. Aslinya ini anak lucu, kocak, dan menggemaskan. Sedangkan peran dia di drama ini sebaliknya. Pendiam, tidak aktif, dan kurang komunikatif. Katanya dia terpilih memerankan Cho Seowoo karena wajahnya lumayan mirip Cha Yuri.

Drama Korea nggak lengkap kalau nggak ada soundtrack yang melengkapinya. Dalam drama Hi Bye, Mama! pun punya 5 soundtrack. "Time, Like a Shining Star" Park Ji-min,  "Touch" Kim Young-geun, "To You" Hen, "Hopefully Sky" Sohyang, dan "In the Night" Parc Jae-jung.

Okay,

sudah lumayan panjang aku nulis reviewnya berarti sudah harus tahu diri untuk ngucap perpisahan juga takut terbawa spoiler yang kejauhan. HEHE. By the way, i don't know what to say if the ending of this drama is a happy ending or sad ending. Love peace, guys! Karena kalau dibilang happy ending, buktinya aku bercucur air mata juga. Tapi kalau dibilang sad ending, ya nggak bisa juga sih. Karena ending seperti ini adalah ending yang paling realistis dan membahagiakan buat semuanya.

See you next drama!~

Comments

Popular Posts