Good Girl Syndrome

* when you are required to always be a good girl *
 

Sebagai perempuan, sejak kecil kita dituntut menjadi perempuan baik-baik.

Perempuan itu harus sopan, penuh perhatian, lemah lembut, rajin, ... dan sebagainya.


"Ya ampun. . Cewek kok kamarnya berantakan?!"

"Mana ada cewek kasar kayak gitu?!"

"Jangan jadi cewek pemberontak!"

 

Akibatnya, banyak perempuan yang jadi takut bersikap tegas, takut mengeluarkan pendapat, dan jadi serba salah. And then, merasa belum cukup baik karena tindakan kita belum memenuhi "standar perempuan ideal".

Sebuah studi dari Stanford University mengatakan, bahwa ada standar tertentu di masyarakat soal bagaimana perempuan seharusnya bersikap. Menurut survey, karakter perempuan ideal itu yang penuh perhatian, hangat, ceria, ngomongnya lembut, kalem, dan penurut.

Riset juga menunjukkan bahwa perempuan cenderung lebih sensitif dan cepat dewasa secara emosional, sehingga orang tua banyak mengharapkan mereka "harus bersikap baik" sejak usia yang sangat dini. Ekspektasi ini akhirnya berlanjut di studi dan dunia kerja.. banyak perempuan berjuang ekstra untuk menunjukkan hasil maksimal, target serba flawless, dan menghindari feedback negatif. Dituntut serba sempurna ini seringkali bukan membuat perempuan kuat, tapi malah rawan terluka dan merasa serba salah.

Perasaan tertekan karena harus terus jadi perempuan "baik" inilah yang disebut Good Girl Syndrome.

Tuntutan ini membuat kita tanpa sadar terus berusaha untuk disenangi orang, selalu bersedia berkorban untuk orang lain.

Actually, jadi BAIK itu. . baik dan nggak salah. Malah, bagus kalau semua orang bisa jadi BAIK. Tapi, yang jadi masalah adalah ketika menjadi "terlalu baik" membuat kita jadi dimanfaatkan orang atau jadi merusak jati diri kita karena kita nggak bisa jadi diri sendiri. KITA HIDUP UNTUK MENYENANGKAN ORANG PADAHAL KITA SENDIRI MERASA TERTEKAN.

 

Banyak pula perempuan yang jadi bersikap perfeksionis karena ini.

(dan lama-lama, ini semua MELELAHKAN.)

Ini adalah sesuatu yang kelihatannya baik, namun kurang baik untuk kesehatan mental.

 

Kamu (mungkin) terkena GOOD GIRL SYNDROME jika:

Kamu mudah sekali takut menyakiti perasaan atau mengganggu orang lain.

▶Orang-orang banyak mencari kamu jika butuh bantuan dan kamu susah menolak meski sebenarnya enggan.

▶Sejak kecil kamu dikenal sebagai "anak baik".

▶Kamu cenderung perfeksionis dan keras pada dirimu.

▶Kamu merasa nggak boleh istirahat atau senang-senang sebelum semua pekerjaan dan masalahmu selesai.

▶Kamu sulit mengutarakan keinginan dan pendapat.

▶Konflik membuatmu nggak nyaman. Lebih baik mengalah dan berkorban daripada jadi pembuat masalah.

▶Kamu cenderung khawatir pada perubahan mendadak.

▶Kamu merasa (terlalu) bertanggung jawab. Segalanya harus kamu pastikan baik-baik saja.

▶Kalau ada omongan jelek tentangmu, kamu jadi kepikiran banget, meski itu belum tentu benar.


Jika itu kamu. . aku cuma mau bilang,

Jadi perempuan BAIK bukan berarti kamu nggak boleh KUAT.

Memikirkan dirimu itu BOLEH, dan itu TIDAK EGOIS.

*malah sebenarnya HARUS


Kamu nggak akan bisa hidup untuk menyenangkan semua orang saja, karena itu nggak akan ada habisnya. Kamu nggak harus menunggu pengakuan orang lain bahwa kamu BAIK.

Sadarilah bahwa kamu sudah baik.

You've done your best and your are enough.

 

Aku percaya, kamu orang baik, hatimu baik. . . Hanya karena kamu tidak bisa memenuhi ekspetasi orang, bukan berarti nilai dirimu berkurang. Kamu bebas jadi dirimu sendiri. Seperti apapun karaktermu, aku percaya kamu orang yang baik. Kita semua pasti punya kekurangan. Pasti ada aja hal buruk yang bisa dikatakan orang lain tentang kita. . tapi itu semua nggak bikin nilai dirimu kurang kok.

Kamu tetap berharga

     (dan akan SELALU BERHARGA)

 

Kamu boleh berkata TIDAK.

Menolak tidak membuatmu jadi JAHAT.

 

Aku percaya kamu sudah dewasa, dan kamu berhak menentukan pilihan. Kamulah yang paling tahu kemampuanmu.

Kamu boleh berpendapat, kebebasan bicara itu HAK setiap orang,

dan jika kesadaranmu untuk bersikap lebih tegas dan berani, meski kamu sudah menyampaikannya dengan cara yang baik, tetap mendapat respon negatif, sadarilah bahwa bukan kamu masalahnya. Wajar jika mereka tidak terima, karena itu berarti, mereka tidak bisa mengendalikanmu lagi.

Remember, YOU DESERVE TO BE HAPPY!


Comments

Popular Posts