#ngeREVIEW Drama Korea | Record of Youth (2020)

ni-ha!~

Welcome back to my blog!! ^^

Btw, udah nonton drama terbaru Park Bo Gum 'Record of Youth' belum? Drama yang syuting sebelum Park Bo Gum berangkat wajib militer. Aku baru aja selesai nontonnya, langsung bikin review nih. HEHE.

Kalau belum nonton yuk simak dulu reviewnya. Bakal ada rasa spoilernya, maybe. HEHE.

Nama lain : The Moment

Hangul : 청춘기록

Hanja : 青春紀錄

Genre : Masa muda, Romansa

Pengarang : Ha Myung-hee

Sutradara: Ahn Gil-ho

Pemeran : Park Bo Gum (Sa Hye Jun), Park So Dam (Ahn Jeong Ha), Byeon Woo Seok (Won Hye Yo), Kwon Soo Hyun (Kim Jin Woo)

Episode : 16

Distributor : tvN, Netflix (internasional)

Tanggal tayang : 7 September - 27 Oktober 2020

Drama ini menceritakan tentang kisah perjuangan karier Sa Hye Jun yang berprofesi sebagai model, tetapi memiliki mimpi untuk menjadi aktor. Sayangnya, latar belakang dan status ekonomi keluarga Hye Jun membuatnya kesulitan untuk menggapai mimpi tersebut. Dalam mengejar kariernya ia harus bersaing dengan teman masa kecilnya, Won Hae Hyo. Bertolak belakang, sahabatnya, Won Hae Hyo merupakan model papan atas yang berasal dari keluarga kaya raya. Ia mendapatkan banyak dukungan dari ibunya. Lulus casting, diterima main film, banyaknya followers media sosial, semua karena ibunya yang jago PDKT sama para sutradara dan manajemen artis. “You can always get what you want” tuh sangat berlaku buat kehidupan Hae Hyo, kecuali, masalah cintanya.

Pada suatu hari, Hye Jun dan Hae Hyo bertemu dengan An Jeong Ha. Seorang penata rias (MUA) yang diam-diam merupakan penggemar berat alias fangirl Hye Jun. Sejak saat itu, ketiganya pun mulai terlibat dalam hubungan cinta segitiga, yang dimana Hye Jun dan Jeong Ha menyukai satu sama lain, sedangkan Hae Hyo adalah tokoh pendukung pria yang mengalami cinta bertepuk sebelah tangan.

Di episode awal-awal, kamu bakal disuguhkan bagaimana kondisi keluarga Sa Hye Jun yang tidak baik-baik saja. Ia tumbuh di keluarga yang bisa dibilang nggak seberapa mampu untuk ukuran orang Korea. Ayahnya, selalu memihak sang kakak dan berusaha mematahkan mimpi Sa Hye Jun karena dianggap tidak realistis. Untungnya, selalu ada ibu dan kakeknya yang memihak Hye Jun. Sa Hye Jun sendiri sudah sekitar 7 tahun menekuni karier di dunia model tapi nggak kunjung mendapatkan kesempatan bersinar dan menjajal karier di dunia akting karena tak punya sponsor. Di sisi lain, ia harus melihat temannya, Won Hae Hyo menapaki jalan yang seolah terang benderang dan terbuka lebar untuknya. Belum lagi, agensi yang kurang mengurusnya dengan baik. Meski begitu Sa Hye Jun punya seorang penggemar bernama Ahn Jeong Ha yang juga berjuang untuk hidup dan mengejar mimpinya yang nggak mudah. Pertemuan penggemar dan idola ini dibumbui rasa canggung dan sedikit kebohongan.

Namun, Record of Youth tidak hanya berkutat pada persoalan cinta segitiga saja, melainkan lebih daripada itu, drama ini juga membahas mengenai perjuangan dan semangat anak muda dalam menggapai mimpi-mimpinya yang dihalang-halangi oleh umur, keluarga, dan status sosial.

Di beberapa episode berikutnya kamu bakal melihat Sa Hye Jun yang mulai lebih kuat. Ia berani mengambil keputusan keluar dari agensi dan meminta upahnya dibayar. Di tengah kariernya yang tak pasti, surat panggilan wajib militer datang, ayahnya memintanya untuk realistis dan pergi militer. Hye Jun pun sempat digoda akan disponsori seorang desainer yang menyukainya tapi dia dengan tegas menolak. Hye Jun yang mulai putus asa pun awalnya berniat menuruti saran ayahnya, ia meminta Jeong Ha memotong rambutnya. Namun, semua berubah saat Hye Jun mendapatkan seorang manajer baru. Di tangan manajer barunya, Sa Hye Jun mendapatkan tawaran peran kecil dalam sebuah drama. Ia pun membuat sebuah pertaruhan dan memilih untuk kembali mengejar kariernya. Langkah Hye Jun ini akhirnya menuntunnya pada kesuksesan. Sa Hye Jun bahkan menyabet predikat aktor terbaik di salah satu acara penghargaan. Di sisi lain, keberuntungan Hae Hyo selama ini ternyata adalah hasil campur tangan sang ibu yang tak menjanjikan kesuksesan dalam waktu lama. Hae Hyo pun merasakan rasanya adai di posisi Hye Jun di masa lalu. Di mana ia tak lebih sukses dari sang teman.  Sementara itu, hubungan Hye Jun dan Jeong Ha semakin dekat dan terlibat cinta. Namun, seiring kesuksesannya, Hye Jun juga harus menghadapi masalah yang datang.

 ***

At first, I guess Park Bo Gum kurang pas sama karakter Hye Jun. Mengingat, Hye Jun diceritain sebagai seorang yang berbakat di dunia modeling, padahal Park Bo Gum nggak memiliki (maaf) tinggi menjulang like model. Apalagi, this role pada awalnya emang ditawarin buat Jang Ki Yong yang notabenenya aktor dan model. But, semakin nambah episode, akting Bo Gum yang bagus make me mengesampingkan bayangan Jang ki Yong. Selain itu, karakter lainnya menurutku udah pas banget. Park So Dam pas banget meranin Ahn Jeong Ha yang hidupnya berat tapi nggak putus asa dan selalu support Sa Hye Jun. Lalu Byun Woo Seok juga pas jadi Hae Hyo. Di drama ini, konflik akan mulai muncul saat Sa Hye Jun meraih kesuksesan, ia bakal tersandung skandal.

Soal kisah percintaan, kisah cinta Sa Hye Jun dan Ahn Jeong Ha adalah tipe kisah cinta to the point dan dewasa. No drama-drama mereka dan tarik ulur, udah paham perasaan masing-masing dan Langsung gas. Meski di sisi lain ada Hae Hyo yang kayaknya bakal jadi second lead male tersakiti. Mau tau kisah lengkapnya? Silahkan tonton drama ini. HEHE

Netflix

In my opinion, puncak drama ini terlalu cepat dirilis, sekitar episode 4-5. Hye Jun yang memutuskan keluar dari A-June dan mengajak Shin Dongmi (mantan ass manajer di A June) untuk menjadi manajernya, nasib baik Hyejun lantas terbuka lebar. Writer-nim mempersingkat proses naiknya selebritas Hye Jun di episode 2 awal. Tiba-tiba saja Hye Jun – yang tadinya bukan siapa-siapa menjadi buah bibir dimana-mana dan langsung menang awards. Fun fact, aktor yang bacain nominasinya yaitu Park Seo Jun, sahabat Park Bo Gum.

***

Ibu yang Trust vs Terlalu Ngurusin Kehidupan Anak

Ibu dari Hye Jun dan ibu dari Hae Hyo, dua karakter yang sangat berlawanan. Ibu Hye Jun bekerja sebagai asisten rumah tangga yang dipercaya banget sama ibunya Hae Hyo, meskipun keduanya sering sirik-sirikan kalau udah ngebahas kehidupan anak masing-masing.

Ibu Hye Jun merupakan sosok ibu yang trust sama anaknya, tahu kapan harus marahin anak karena tindakan anak yang keliru, tapi bangga ketika melihat usaha anaknya mencapai kesuksesan. Sementara, ibu Hae Hyo adalah orang kaya yang serba dimudahkan tapi dia ini gambaran helikopter, ngurusin kehidupan anaknya hampir 100% tapi dari belakang, tanpa sepengetahuan anaknya. Kasihan, kan, anaknya jadi nggak belajar menghadapi tantangan.

Be A Good Person vs Never Be Bullied

Bukan hanya gimana caranya bertahan hidup, but, bertahan dari orang-orang yang nggak suka or nggak seneng dengan keberadaan kita sehingga seringkali jadi tukang bully. Dibiarin, tapi, kok, makin rese, diladenin, tapi bisa mengancam karir sendiri.

Hye Jun, saking karakternya selalu memperlakukan orang lain dengan baik, harus merasakan ketidakadilan dari mantan manajernya yang curang, nggak pernah memberikan Hye Jun bayaran sesuai haknya.

An Jeong Ha, friendly, tough, fokus menjalani pekerjaannya, sampai banyak pengunjung salon yang jatuh cinta sama dia, harus bertahan menghadapi seniornya yang nggak terima. Seniornya yang jago banget memengaruhi hampir semua karyawan salon untuk ikutan sebel sama Jeong Ha. Awalnya Jeong Ha pasrah karena masih junior, tapi lama-lama, dia berhasil melawan bully.

Netflix

Jin Woo, sahabat satu gengnya Hye Jun dan Hae Hyo yang bekerja sesuai perintah meski hanya menjadi asisten fotografer, sempat diancam oleh atasannya karena nggak sengaja menjatuhkan lighting. Namun, ia berani melawan ketidakadilan tersebut sampai akhirnya bikin atasannya ngemis supaya dia nggak jadi resign.

Kyeong Jun, kakaknya Hye Jun, di rumah memang terkesan sombong karena selalu dibanggakan sama ayahnya, tapi di kantor bisa bertahan dari bully-an rekan kerja maupun atasannya. Walaupun terkesan ngeyel, tapi Kyeong Jun ini tipe orang yang berpendirian teguh.

Sulitnya Menggapai Impian

Bagi sebagian besar orang, meraih mimpi barangkali adalah sebuah keniscayaan. Karena itu, daripada bermimpi, lebih baik mengerjakan apapun yang sudah jelas ada di depan mata dan menghasilkan uang sebab hidup adalah soal perut. Hye Jun, tokoh utama dalam drama Korea Record of Youth menolak cara berpikir tersebut.

Menurut Hye Jun, hidup hanya satu kali, maka harus digunakan sebaik-baiknya. However, sang ayah, Sa Yeong Nam tidak memahami jalan pikiran Hye Jun tersebut. Apalagi, Hye Jun pun harus segera memenuhi panggilan wajib militer selama dua tahun. Meanwhile, sang kakek, Sa Min Ki selalu membela cucunya, namun diam-diam juga memiliki mimpi untuk dapat bekerja kembali walaupun umurnya sudah memasuki usia 60-an.

Umur merupakan musuh dan rintangan utama dalam Record of Youth. Melalui Hye Jun, kita dapat berempati terhadap keputusannya untuk melaksanakan tugas wajib militer daripada mempertahankan egonya untuk menjadi artis. Hal ini dikarenakan Hye Jun merasa bahwa waktu yang dimilikinya untuk meraih mimpi telah usai dan kini ia dihadapkan pada gagasan mengenai ‘kehidupan yang ideal’ dimana membangun keluarga dan memiliki pekerjaan layak menjadi nilai tukar untuk sebuah kesuksesan.

Tentu saja, keputusan Hye Jun tersebut dengan cepat berubah ketika dalam sebuah adegan, ia mempertaruhkan nasibnya dengan berperan sebagai aktor pendukung dalam drama Korea produksi sutradara favoritnya. Di titik ini, konflik drama semakin memanas sebab Yeong Nam kesal setengah mati dengan pilihan jalan hidup Hye Jun.

Dalam dimensi yang berbeda, Jeong Ha juga mengalami rintangan untuk menggapai cita-citanya sebagai penata rias profesional disebabkan oleh Jin-Ju (Jo Ji-Seung), seniornya tidak terima kalau Jeong Ha mulai populer di kalangan pelanggan salon tempat mereka bekerja. Kecemburuan Jin Ju diawali dari prasangka bahwa Jeong Ha telah melangkahi karirnya, padahal ada susunan hierarki di antara mereka berdua. Prasangka tersebut timbul karena budaya senioritas yang melekat pada kehidupan sehari-hari kita.

Record of Youth juga mengajarkan pentingnya nilai-nilai dan prinsip yang dimiliki untuk bertahan di dunia yang kompetitif ini, seperti salah satu cuplikan di drama ini yang mengatakan “meskipun kau gagal mengejar mimpimu, setidaknya kau gagal karena pernah mencobanya dibandingkan tidak sama sekali”. Tidak hanya kental akan percintaan, drama ini juga kental akan persahabatan dan kekeluargaan yang menurut saya sangat realistis dan terjadi pada kehidupan kita sendiri.

Record of Youth kemudian sering menghadirkan banyak adegan-adegan tentang perihal ‘umur’ dan ‘status sosial’ sebagai rintangan yang harus dihadapi oleh segenap tokoh-tokoh utamanya. Meanwhile, ‘keluarga’ menjadi ruang yang serba tidak aman, untuk Hye Jun, Jeong Ha, hingga Hae Hyo sekalipun. Melalui drama ini menyinggung sisi kelam kehidupan dunia hiburan. Mulai dari adanya 'sponsor' bagi model muda yang ingin sukses, strata dalam status, para pesohor yang bermuka dua, tipu muslihat dengan kekayaan, hingga kontrak kerja yang merugikan orang muda.

Hal inilah yang menjadikan Record of Youth dapat begitu menarik dan sangat relate dengan para penontonnya, terutama mereka yang tengah berjuang keras meraih mimpi dan merasa hidupnya sedang stuck di satu tempat. Drama ini terasa begitu ringan ditonton.

 ***

Drama ini di isi dengan OST yang luar biasa kece. Favoritku ada Spotlight - Bobby iKON, Go - Seungkwan SEVENTEEN, dan Brave Enough - Lee Hi.


I think, Record of Youth cocok banget buat yang pernah melewati masa-masa muda yang penuh semangat dan impian. Merasakan juga bagaimana halangan terbesar justru datang dari pihak keluarga. Dan yang paling penting, aku pernah ada di posisi Jeong ha. Memiliki seorang idola yang membuatku merasa kuat dan nggak takut memiliki impian yang besar.

That’s all review for me, thank you a lot for you who have stopped by this article.

Comments

Popular Posts