#CYBERCHONDRIA

Ada meme yang bilang, kalau apapun yang kita Google ujung-ujungnya bakal "kanker" atau "meninggal" 🤣

Zaman sekarang, akses informasi gampang banget. Segala pertanyaan, jawabannya bisa dicari di Google. Tapi masalahnya, nggak semua yang kita baca itu benar. Apalagi kalau berhubungan sama kesehatan kita. Kalau kita asal mendiagnosa berdasarkan kesimpulan yang kita dapat dari Google, yang ada kita jadi khawatir sendiri. Pikiran kemana-mana. Padahal, mungkin sebenarnya itu sesuatu yang nggak perlu dikhawatirkan sama sekali!!


Tenggorokan terasa kering. . .

Tiba-tiba kulit menjadi merah-merah. . .

Belakangan ini kamu nggak semangat. . .

. . .lalu kamu cari jawabannya di Google. . .


Setelah cek artikel dari berbagai sumber dan mencocokkan gejala-gejalamu, kamu bukan lega tapi jadi khawatir, karena menurut bacaanmu, kamu berpotensi mengidap sesuatu yang serius. . . Bahkan, bisa menjadi mati muda!

If you do this often, mungkin kamu terkena,


CYBERCHONDRIA

⇛ adalah sebuah tendensi untuk mencari informasi kesehatan dari internet, atau sederhananya, cek gejala online. Hal ini dilakukan secara berlebihan lalu menyebabkan kekhawatiran yang berlebihan pula.

CYBERCHONDRIA umumnya lebih banyak terjadi saat seseorang mengalami gejala yang masih tergolong ringan, karena mereka merasa belum perlu pergi ke dokter, ingin jawaban cepat, menghemat waktu dan biaya, atau alasan lainnya. However, self diagnose yang belum tentu benar ini sebenarnya bisa menimbulkan masalah yang lebih serius!!

Seorang cyberchondriac sangat cemas terhadap kesehatannya. Kecemasan ini dapat berlanjut jadi stres, dan stres dapat menyebabkan tekanan darah naik, sakit kepala, otot tegang, dan turunnya imunitas. Dari awalnya "takut sakit", bisa-bisa jadi sakit beneran!

Aside from that, self diagnose  juga dapat mempengaruhi cara pandang terhadap diri sendiri, lalu dalam jangka panjang dapat mengganggu kehidupan sosial, profesional, dan finansial seseorang. Ada yang karena takut sakit, jadi cuti kerja, beli obat-obat alternatif atau suplemen yang nggak perlu, and something like that.

Ada juga orang-orang yang pada akhirnya menggunakan hasil self diagnose mereka sebagai pembenaran atas hal-hal yang sebenarnya belum tentu diakibatkan oleh penyakit yang mereka kira dan mereka miliki. Terutama, berhubungan dengan penyakit mental (yang sebenarnya nggak semudah itu didiagnosa dari kuesioner di internet).


"Iya, aku marah-marah karena aku BIPOLAR"

"Maaf tugasku belum selesai. Seminggu ini aku DEPRESI"

"Maklum, aku ADHD jadi gampang bosen!"


Things to Remember

1. Cek gejala di internet, it’s okay. Asal kamu melakukannya untuk riset, agar kamu lebih paham kondisimu. But, yang berhak mendiagnosa hanyalah dokter atau orang yang professional dalam hal tersebut.

2. Nggak semua yang dibaca itu akurat dan valid! Sekolah dokter itu lama, nggak mungkin dong, kalau bisa digantikan dengan baca artikel. Tubuh manusia itu kompleks. Jika merasa sakit, pergilah ke dokter!

3. Jika googling terlalu banyak, hanya akan makin menambah kecemasan. Jangan diterus-terusin! Kalau benar-benar khawatir, pergilah ke dokter. Kalau itu gejala yang umum, maka lebih baik fokus ke langka nyata yang bisa dilakukan saat ini.

Misalnya, kalau tenggorokan terasa kering, maka minumlah air.

4. Yang penting, jaga kesehatan! Sebelum muncul gejala-gejala yang membuat khawatir, fokus saja membuat pola hidup yang sehat. So, kalau ada hal tak biasa, bisa lebih tahu apa penyebabnya, menganalisa dari fakta-fakta dan nggak keburu parno dulu.

5. CYBERCHONDRIA adalah salah satu bentuk gangguan kecemasan, dan bisa diobati dengan terapi. So, jika kamu merasa sulit mengarahkan pikiranmu, mintalah bantuan dari yang professional.

6. Hal-hal lain yang bisa dilakukan:

    o Bicara pada orang yang kamu percaya.

    o Ambil napas panjang atau meditasi untuk menenangkan diri.

    o Alihkan perhatian dengan kesibukkan,

   o Ingat, nggak selalu ada yang salah dengan diri kita kok. Internet itu penuh clickbait. HEHE


I sure, nggak ada orang yang senang dan bangga kalau lagi sakit. Semua orang pasti mau sehat. Dan apa yang kita pikirkan dan kebiasaan-kebiasaan kita itu berpengaruh banget sama kesehatan kita. Kesehatan fisik dan mental itu saling berhubungan.. jadi, jaga keduanya ya supaya tetap baik! Don't worry be happy 🌞

Comments

Popular Posts