Peaceful

Sebuah kata yang baru aku sadari, betapa penting keberadaannya ketika menjalani hidup. Aku dulunya yang membenci dunia. Orang-orang di sekitarku. Apapun itu. Semua terlihat salah dan nggak menguntungkan. Iri melihat kebahagiaan orang lain. Pencapaian orang lain. Sungguh menguras energi.

I'm lucky, kedatangan masa dimana aku menyadari ada yang nggak sesuai dalam diriku. Membaca buku, berdiskusi, mendengarkan podcast, memulai meditasi, menggambar dan melukis (although the result may not be great, but I'm proud and like it), dan beberapa usaha lainnya yang aku lakukan. Demi kedamaian hidup.

Dan sampailah aku di titik ini. Di titik dimana merasakan kedamaian dalam hati, meskipun dunia semakin menunjukkan untuk mengujiku. Menyadari bahwa setiap tarikan nafas bukan hal yang abadi. Mengapresiasikan siapa dan apa yang ada saat ini.

Memaafkan masa lalu yang selamanya nggak akan bisa aku ubah. Koreksi? Pembetulan? Remidi? Jangan mimpi! Menyadari bahwa masa depan merupakan hal yang tidak pasti dan tidak bisa ditebak. Maka yang aku bisa lakukan adalah menjalani hari ini dengan sebaik mungkin.

Konflik akan selalu ada. Dengan manusia, apapun jenis hubungannya. Orang akan selalu datang dan pergi. Tidak perlu untuk ditangisi, disesali, apalagi terlalu membenci. Kembali lagi pada konsep: tidak ada yang abadi.

Aku lelah untuk membenci. Maka dari itu, aku memulai untuk selalu mencintai diriku sendiri. Diriku yang sudah bertahan sejauh ini. Keluarga yang membentuk siapa diriku dari awal aku datang ke dunia. Tentunya dengan pribadi, entitas sendiri yang aku punya. Teman yang meskipun nggak selalu ada, akan siap di sisi ketika dibutuhkan.

Langit biru. Burung berkicau. Suara kendaraan. Angin menderu. Matahari yang sedang bersinar. Betapa dunia ini indah jika dinikmati dengan rasa syukur, dengan cinta, dengan rasa rendah hati sebagai hamba.

Aku bukan manusia terbaik. Aku hanya manusia yang berusaha menjalani hidup dengan baik. Agar ketika datang waktunya untuk mempertanggung jawabkannya di depan sang Khalik, nggak tersisa penyesalan.

Really, life now feels more peaceful.

Comments

  1. Benar sekali ini.. Apalagi kalo kita rajin beribadah, hati benar2 terasa damai

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts