Sana, ke Rumah Sakit Jiwa!

photo by Canva
edited by writer

Belakangan ini, memang sudah lebih banyak orang yang sadar akan pentingnya kesehatan mental. . tapi, banyak juuga orang yang masih meremehkan atau bahakan menggunakan penyakit mental dan bantuan psikologis sebagai bahan lelucon atau hinaan. Banyak terjadi, ketika seseorang cerita ke orang-orag terdekanya tentang pergi ke psikolog atau psikiater, mereka bukan didukung tapi malah dapat komentar:

"Udah gila ya? Sana, ke rsj ketemu temen-temenmu!"

"Percuma mahal-mahal ke psikolog, tetep aja kamu depresi. Buang-buang duit aja!"

"Sana, balik ke psikiater! Obatnya kurang kayaknya!"

"Lebay banget. . kamu kan belom gila!"

"Iya, iya. . dasar bipolar!"

"Loh. . seharusnya kamu tuh perbanyak ibadah aja!"

Dan sebagainya.

Pada intinya seakan-akan meragukan keputusan itu. Atau, di masa depan saat ada masalah dengan orang ini, kondisi mentalnya ikut diugkit dan dijadikan"senjata" untuk menyerang pribadi. Menjadikan isu kesehatan mental sebagai bahan sindiran atau hinaan tidak akan memperbaiki keadaan.

Selain tidak peka sama perasaan orang lain, kalimat-kalimat seperti itu jugalah yang membuat orang semakin enggan mencari bantuan profesional atau membuka diri pada orang-orang terdekat kalau mereka sedang memiliki masalah.

Bukan didukung, tapi malah diserang atau dipermalukan.

    (dan mengatakan hal-hal itu sama sekali tidak memperbaiki keadaan)

Gangguan Mental TIDAK SELALU BERARTI Gila.

Yang benar,

    justru agar tidak sampai "gila" (beneran), kita perlu cari bantuan sebelum terlambat.

Tidak ada situasi yang terlalu sepele dan tidak ada waktu ynag terlalu awal untuk mulai mencari bantuan. Jika kamu mulai terganggu menjalani hidup sehari-hari, tidak ada salahnya untuk pergi berkonsultasi. Jangan samakan bantuan psikologi seperti curhat ke teman atau keluarga. Seorang profesional pasti memiliki pandangan yang lebih objektif dan netral.

Mencari Bantuan Profesional adalah Tindakan BERANI.

Ada yang beranggapan kalau untuk "masalah biasa" saja kamu tidak bisa menghadapinnya sendiri, berarti mentalmu lemah. Ini salah.

Justru, mencari bantuan adalah tanda kamu kuat. Kamu berani mengakui bahwa kamu unya masalah dan kamu berani melakukan usaha untuk memperbaikinya. Menjalani proses terapi itu penuh pengorbanan. Tidak hanya dana, tapi juga waktu dan tenaga. Apalagijika dilakukan atas inisiatif sendiri, tanpa merepotkan orang lain. Seharusnya disupport, bukan malah dijatuhkan :(

Setiap Orang Punya KONDISI BERBEDA.

Kita tidak bisa menyamakan kondisi semua orang. Setiap orang punya timeline dan cara yang berbeda untuk sembuh dari luka, trauma, atau untuk mengubah pola pikir. Dalam beberapa kondisi, ada pula yang butuh waktu seumur hidup untuk pulih. Tapi percayalah, tidak ada orang yang senang dengan sakit. Kita semua pasti ingin hidup bahagia. Satu hal yang pasti, proses healing akan terasa lebih mudah jika seseorang berada di lingkungan yang suportif dan tidak mudah menghakimi. Jadi, dukunglah mereka untuk sembuh!

By the way, sekalian mengingatkan:

Jangan Self-Diagnose!

Jangan jadikan kuis-kuis online sebagai acuan untuk kondisi mentalmu. Masalah kesehatan mental itu kompleks, tiidak mungkin bisa dinilai hanya berdasarkan hasil mengisi kuesioner. Self-diagnose juga rawan membuatmu memiliki persepsi yang salah akan dirimu sendiri.

Di sisi lain, banyak orang menjadikan hasil self-diagnose sebagai pembenaran atas hal buruk yang mereka lakukan. Perilaku seperti ini juga tidak memperbaiki keadaan. Jika kamu merasa ada yang "salah" denganmu, selalu carilah bantuan profesional. Jangan googling gejalamu sendiri ya!~

Kita perlu mendukung orang yang kita sayangi untuk pulih dari lukanya. Jika kamu merasa ada orang di sekitarmu yang sebaiknya pergi ke psikolog atau psikiater untuk kondisi mereka, lakukanlah dengan cara yang baik dan tidak judgemental! <3

Comments

  1. Iya betul, jangan self diagnostic, ditakutkan salah penanganan ...
    Tapi jaman skr, butuh orang "gila" untuk merubah dunia, karena orang "gila" justru punya pemikiran out of the box.

    Kita hidup gak mesti semua harus sama, jangan ragu walau beda. Intinya jangan bebani pikiran dengan hal berlebih, pikiran juga perlu istirahat dengan hal² yang sehat.

    Ada perlunya juga wisata ke RSJ, untuk memahami kenapa mereka bisa stres dan kesehatan mentalnya terganggu, supaya kita belajar dari mereka, itu sih kalau sy, Krn jujur saja, memang kehidupan saat ini bikin kita jadi gila juga 😂😚🤭

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju banget sama pendapatnya kak! Terima kasih sudah memberi komentar yang baik hehe

      Delete

Post a Comment

Popular Posts