Commitment Over Feelings

 Seiring bertambahnya usia, kita menjadi lebih sadar bahwa hidup tidak selalu berjalan seperti yang kita inginkan. Terkadang kita tidak punya pilihan selain bertindak. Itu kedewasaan untukmu. Aku melihat ungkapan ini di Instagram dan Twitter dan itu mengacu pada hubungan antara dua orang. "Orang dewasa selalu memilih komitmen daripada perasaan". Ketika kamu menikah atau menjalin hubungan dengan seseorang, akan ada saatnya kamu benar-benar membencinya atau tidak tahu harus berbuat apa. Sering kali, orang lupa apa yang mereka janjikan dalam sumpah pernikahan mereka, tetapi ketika kamu mengatakan komitmen, itu mengingatkanmu mengapa kamu memilih untuk menikah dengan orang itu.

Meskipun aku sendiri belum menikah, aku dapat memberi tahu kamu dari mendengar, membaca, dan mengamati orang lain bahwa pernikahan tidak selalu merupakan hamparan mawar dan akhir yang bahagia. Hal terpenting, kamu memiliki orang lain untuk diurus; kebanyakan orang akan menyarankan kamu untuk menikmati waktu sendiri karena kamu tidak akan sebebas itu setelah menikah. Namun, kisah dan perjalanan setiap orang itu unik. Dibutuhkan keberanian, komitmen, pengorbanan, kerja keras, memberi tanpa menerima, dan sebagainya. Oleh karena itu, komitmen sangat penting.

Hal ini juga dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari; ketika kita memilih karier kita, arah perjalanan kita, atau mitra bisnis kita, itu tidak selalu berjalan sesuai rencana. Ada kalanya kita benar-benar ingin menyerah pada diri kita sendiri dan bertanya-tanya apakah jalan yang kita pilih sudah benar. Mirip dengan bagaimana beberapa orang yang memilih menjadi artis atau penyanyi tidak bisa begitu saja berkreasi hanya berdasarkan emosinya; jika ini masalahnya, kemungkinan besar mereka tidak akan maju dan akan terjebak tanpa melakukan apa-apa. Itu berfungsi sebagai pengingat akan pengabdian sejatiku dan tujuan yang aku miliki untuk hidupku. Selalu buat keputusan untuk berkomitmen pada diri sendiri, dan percayai instingmu.

“Ada perbedaan antara minat dan komitmen. Saat Anda tertarik untuk melakukan sesuatu, Anda melakukannya hanya jika nyaman. Saat Anda berkomitmen pada sesuatu, Anda tidak menerima alasan; hanya hasil.”

Kenneth Blanchard - an American author, Business Consultant and Motivational Speaker. one of is is most successful book titled, The One Minute Manager.

Be committed :)

Comments

  1. Untuk melakukan hobi, saya memilih melakukannya dengan nyaman, karena ketika hobi dilakukan dengan paksaan, itu gak akan nyaman menjalaninya.

    Komitmen diperlukan pada situasi tertentu. Tapi kalau itu sekedar untuk membuat nyaman, mending gak dipaksakan sih, daripada tersiksa melakukannya.

    Tapi sebagai orang dewasa pintar memilah, sepertinya si gitu.

    Ini pendapat sy sih.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts